July 23, 2012

SBY
Written By Voice Of Baptist Papua
By, K. Yudha Wirakusuma - Okezone

JAKARTA - President Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) in his speech when launching the Journal of Strategic Review and Strategic Review Forum, are having trouble dealing with conflict in Papua.

Papua observers said Frans Ansanay, pastas were so out of a head of state.

"Actually this way, a head of state of Indonesia is not just deliver it. That suggests the government is not able to deal with Papua. Eksesnya will lead to strengthened alibi Papuans have been saying is not part of Indonesia, so naturally can not be taken care of, "Frank said while talking to Okezone, Wednesday (18/07/2012).

He added that the difficulty to reduce conflicts in the world of Paradise because of the absence of honest intentions of the government to build Papua.

"What is true in Papua? I think from Papua or West Irian in Homeland captured today, the government of Indonesia to Papua dishonest build the promised prosperity, "he said.

So, he said, the failure of the various regulations related to special autonomy in 2001 need to be evaluated.

"I megusulkan volume II establishment of special autonomy for Papua establish themselves with their own frame of mind," he explained.

"So the acceleration was released by the Papuans themselves, let it set itself, with a record of not asking for independence," he said.

Earlier, Yudhoyono admitted to date has not yet get the formula to reduce konlfik in Papua.

"We found a good solution to the conflict in Aceh, and communal conflict in Ambon and Poso. However, this formula does not fully apply to Papua, which require different types of solutions, "said Yudhoyono, yesterday Tuesday, July 17th.

SBY admitted to not stop to figure out the conflict that was happening. By understanding the conflict, he would be easily to make a decision.

"I'm always interested to learn more. Every detail no matter how small helps my decision. Each new fact helped me better judgment. The point is that different conflict requires a different solution, "he explained.

July 15, 2012

obama
As--Legenda musik reggae Bob Marley kini bergabung dengan Barack Obama dan Elvis Presley dalam kelompok pesohor yang namanya diabadikan untuk nama sejumlah spesies hewan.

Dalam kasus Bob Marley, nama musisi asal Jamaika itu diabadikan untuk spesies parasit bercangkang penghisap darah yang banyak menempel pada ikan-ikan di terumbu karang Karibia. Spesies parasit ini kini dikenal dengan nama Gnathia marleyi.

Mengapa nama Bob Marley yang dipilih? "Saya memberi nama spesies ini yang merupakan keajaiban alam dengan nama Bob Marley karena rasa hormat dan kekaguman saya terhadap karya-karyanya," kata Paul Sikkel, seorang pakar biologi kelautan dari Universitas Arkansas. "Selain itu spesies ini adalah keunikan Karibia seperti halnya Bob Marley," tambah Sikkel.

Gnathia marleyi muda biasanya bersembunyi di antara puing karang, spon laut dan ganggang. Mereka biasanya menyerang ikan yang nantinya akan mereka jadikan tempat tinggal. Parasit-parasit ini kemudian terus menerus makan hingga saat mereka mencapai taraf usia dewasa.
"Gnathia dewasa tidak makan sama sekali, namun mereka bisa bertahan hidup hingga tiga pekan hanya dari makanan terakhir mereka saat muda," papar Sikkel.
Penghisap darah

Terumbu karang Karibia menurut Sikkel sangat rentan penyakit. Dan Sikkel mengatakan timnya tengah mempelajari hubungan antara kesehatan terumbu karang dan populasi gnathiid atau parasit-parasit bercangkang penghisap darah.

Golongan gnathiid, seperti halnya Marleyi, adalah parasit eksternal yang banyak hidup di terumbu-terumbu karang. "Secara ekologi mereka sama dengan serangga penghisap darah di daratan atau nyamuk," tambah Sikkel.

Bob Marley yang meninggal dunia pada 1981 lalu, merupakan pelopor musik asal Jamaika yang dikenal sebagai musik reggae. Beberapa karyanya yang paling dikenal antara lain No Woman, No Cry dan Redemption Song.

Sementara Presiden Barack Obama dijadikan nama untuk sejenis lumut, dan Evis Presley diabadikan untuk sejenis lebah. Hasil penelitian Sikkel dan timnya seputar kehidupan Gnathia marleyi dalam jurnal Zootaxia. Penelitian ini didukung dan didanai Yayasan Sains Nasional.
More..

July 14, 2012

Merlu Australia Bob Carr
Menteri Luar Negeri Australia Bob Carr mengatakan dia diam-diam bekerja sama dengan Indonesia dalam masalah hak asasi manusia di provinsi bermasalah Papua.
 
Sebuah media Indonesia scrum menunggu Menteri Luar Negeri Australia Bob Carr, saat ia mengunjungi sebuah klinik obat di Yogyakarta.
 
Sebuah media Indonesia scrum menunggu Menteri Luar Negeri Australia Bob Carr, saat ia mengunjungi sebuah klinik obat di Yogyakarta.

Masalah telah berkobar di wilayah tersebut dalam beberapa bulan terakhir, dengan tentara yang dituduh membunuh seorang pemimpin separatis ketika mencoba untuk menangkapnya, dan akan mengamuk kekerasan di sebuah desa kecil.

Senator Carr, yang saat ini dalam kunjungan empat hari ke Indonesia, mengatakan standar hak asasi manusia akan lebih baik dipelihara jika sistem peradilan kuat.

"Sebuah proses pengadilan yang adil dan transparan ketika indonesian hukum dilanggar,

"Dan menteri luar negeri Indonesia menerima bahwa dalam pertemuan pertama kami kembali pada bulan Maret di hari pertama saya sebagai menteri luar negeri. Dan saya menyadari bahwa ketulusan dan Presiden," kata Senator Carr.

Ini adalah kunjungan pertama sang senator untuk negara strategis penting, dan dia bilang dia berencana membangun pada pekerjaan yang baik dilakukan oleh pemerintah sebelumnya.

Dia mengatakan ia ingin melayang hubungan luar tema konstan seperti penyelundupan manusia.

Ia menghabiskan kemarin memeriksa proyek-proyek yang telah diuntungkan dari uang bantuan Australia, dan mengatakan kunjungan ini adalah tentang bekerja pada sebuah hubungan penting dan menjaganya agar tetap rusak.

Bob Carr bertemu dengan timpalannya menteri Bahasa Indonesia pada hari Senin.

July 5, 2012

Legenda-Papua,--Mako Tabuni menjadi berita lagi. Dia ditembak polisi dalam upaya penangkapan, Kamis (14/6/2012), karena dianggap melakukan perlawanan.

Kapolda Papua Irjen Bigman L Tobing, seperti diberitakan TRIBUNnews.com, menjelaskan, Mako Tabuni tewas diterjang peluru aparat saat hendak diamankan anggota Tim Khusus Reskrim Polda Papua di simpang tiga pangkalan ojek, Perumnas 3 Waena, Jayapura, Provinsi Papua.

Menyusul tewasnya Mako Tabuni, sekelompok orang melakukan kekerasan. Empat orang korban luka. Mereka adalah Indra, Endi Karapa, Jabar Marzuki, dan Abdul Azis.

Siapakah Mako Tabuni? Belum banyak penjelasan mengenai pria berwajah Papua ini. Mako Tabuni tercatat sebagai Ketua I Komite Nasional Papua Barat (KNPB).

Tujuan komite ini jelas, memperjuangkan kemerdekaan Papua. Logo organisasi KNPB berlatar belakang merah, dengan gambar bintang dan Pulau Papua.
Mako Tabuni diberitakan website Central Democracy, sebuah lembaga demokrasi, HAM, dan kemerdekaan tertanggal tanggal 9 April 2012.

Banyak Berita lain terkait Mako Tabuni Versi Indo-Media

Di situ, Mako Tabuni --pria asal Wamena-- dikutip mengatakan: “Kami tidak pernah lupa akan sejarah bangsa Papua Barat, sehingga KNPB dibentuk sebagai media untuk memediasi dan menyuarakan aspirasi rakyat Papua Barat, dan menghidupkan kembali sejarah yang dulu pernah ada.”

Mako Tabuni menjelaskan, Komite Nasional Papua Barat atau KNPB didirikan sejak tahun 1961 silam oleh "tokoh-tokoh nasionalis Papua".
Selama ini, publik mengenai organisasi yang memperjuangkan kemerdekaan Papua adalah OPM atau Organisasi Papua Merdeka.

Mako Tabuni menjelaskan tentang KNPB di Lapangan Makam They Eluay, salah satu tokoh Papua yang tewas 10 November 2001. Makam itu terletak di Sentani.

Ribuan orang dilaporkan hadir ketika Mako Tabuni berbicara.
They adalah salah satu pemimpin Papua. Secara resmi ia Ketua Presidium Dewan Papua. Kematiannya yang misterius menimbulkan pertanyaan. Sampai sekarang.

Mako Tabuni menjelaskan, pada tahun 1961 KNPB sudah lahir dengan nama Komite Nasional Papua (KNP). Tujuannya, kata dia, memperjuangkan kemerdekaan Papua Barat menjadi sebuah negara yang merdeka dan berdaulat.
“Kami hanya mengganti nama KNP menjadi KNPB, namun cita-cita perjuangannya sama, yakni perjuangkan kemerdekaan Papua Barat,” ujarnya kepada wartawan.

Mako Tabuni meyakini, sesuai dengan resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa bahwa daerah-daerah jajahan di seluruh dunia harus dibebaskan, dan dibiarkan membentukan negara dan pemerintahaan sendiri.

“Wujud nyata dari perjuangan tersebut, KNP melahirkan New Guinea Raad atau perwakilan Papua untuk perjuangkan hak penentuan nasib sendiri bagi rakyat Papua Barat,” ujarnya seperti dikutip website Central Democracy.

Untuk itu, kata Mako, saat ini KNPB hanya menghidupkan kembali lembaga yang dulu pernah ada tetapi mati karena adanya perjanjian New York Agreement, dan proses pelaksanaan Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera) yang dianggap tidak demokratis.

Sebelum Mako Tabuni tewas, Papua terus memanas. Muncul sejumlah kasus penembakan misterius. Korbannya, antara lain, warga negara Jerman, seorang tukang ojek, dan seorang PNS Kodam setempat, serta tentara. Seorang mahasiswa tewas dikeroyok.
Belum ada penjelasan, apakah Mako Tabuni dan kelompok berada di belakang berbagai kasus kekerasan itu.
Di Jakarta, hari Kamis ini, Kepala Bagian Reserse Kriminal (Kabareskrim) Komjen Pol Sutarman mengatakan Polri sudah memiliki data siapa saja yang terlibat kerusuhan di Papua.

Saat ditemui di gedung DPR, Jakarta, ia mengatakan pihaknya akan pihaknya tengah melakukan penangkapan-penangkapan terhadap pelaku.

"Kita akan bersihkan seluruhnya. Seperti Aceh kemarin, kita turunkan tim, kelompok kita tangkap seperti di Aceh, sekarang kondusif," katanya.
Mengenai Mako Tabuni, Sutarman mengatakan Polri sudah menemukan kaitan Mako dengan sejumlah penyerangan dan pembunuhan di Papua.

Kekerasan di Papua belakangan ini bukan cuma di Jayapura, ibu kota Papua Barat. Rabu (13/6/2012) kemarin, 21 orang terluka terkena panah akibat bentrokan dua kelompok masyarakat di Kwamki Lama, Mimika.

Ikuti berita "Papua Memanas Versi Media Indoneseia" di sini 
Kasus-kasus Kekerasan di Papua

SEJAK 29 Mei-10 Juni 2012 terjadi tujuh kasus penembakan yang menewaskan warga sipil, aparat hingga turis asal Jerman bernama Pieter Dietmar Helmut (29/5), seorang pelajar SMU, Gilbert FM (4/6), dan sehari sesudahnya (5/6) anggota TNI, Pratu Doengki Kune.

Hari yang sama, jatuh korban warga sipil yaitu Iqbal Rivai serta Ardi Jayanto. Hari berikutnya, 6 Juni 2012, korbannya PNS Kodam Cenderawasih, Arwan Apuan, yang disusul penembakan terhadap Satpam Supermarket, Tri Sarono pada Minggu malam lalu (10/6).

Di Kampung Kulirik, Distrik Mulai, Kabupaten Puncak Jaya, seorang guru SD Inpres Dondobaga, Anton Arung Tambila juga ditembak oleh orang tak dikenal (OTK) pada 29/5 saat berada di warung kelontong.

July 2, 2012

 Ratusan demonstran memblokir jalan di depan PLTN Oi di Jepang Barat, untuk mencegah dihidupkannya lagi reaktor nomer 3.

Perdana Menteri Yoshihiko Noda menyetujui diaktifkannya lagi reaktor nomer 3 dan 4 di PLNT Oi dalam upaya menghindari kekurangan listrik yang diperkirakan akan dialami di musim panas ini.

Kedua reaktor merupakan yang pertama dihidupkan lagi sejak musibah nuklir Fukushima.

More>> Jepang hidupkan kembali fasilitas nuklir | ABC Radio Australia
Gedung Putih menyambut embargo Uni Eropa atas minyak Iran dan menyebutnya sebagai komponen penting respons internasional terhadap ambisi nuklir Teheran.
Langkah tersebut merupakan bagian dari desakan bersama negara-negara Barat agar Iran mau berkompromi.

Larangan impor minyak itu tidak saja melarang negara-negara Uni Eropa membeli minyak mentah atau produk petroleum dari Iran, melainkan juga menghentikan pengadaan dana atau pengasuransian kiriman demikian.

Tahun lalu 23 persen ekspor minyak Iran adalah ke Uni Eropa, terutama Yunani dan Italia.

Embargo Uni Eropa ini merupakan kabar sangat buruk bagi Teheran.

Larangan impor minyak oleh negara-negara Uni Eropa diputuskan sementara mulai berlaku langkah Amerika yang mengancam akan mengenakan sanksi keuangan terhadap setiap negara yang dipandang belum melakukan cukup upaya untuk mengurangi pembelian minyak mentah

More>>Amerika sambut embargo EU atas Iran | ABC Radio Australia

July 1, 2012

 Metrotvnews.com, Jayapura: Kasus penembakan oleh orang tak dikenal kembali terjadi di wilayah Papua. Seorang kepala desa di Sawiyatami, Wembi, Keerom, Jayapura, Ahad (1/7), tewas ditembak orang tak dikenal ketika pasukan TNI yang sedang berpatroli mendapat serangan dari orang tak dikenal.

Tewasnya kapal desa bernama Yohannes itu dibenarkan Pangliam Daerah Militer XVII Cendrawasih Mayor Jenderal TNI Mohamad Erwin Syafitri ketika dihubungi Metro TV melalui telepon, Ahad siang atau Ahad sore waktu Papua.

Menurut Pangdam, sejak pagi sudah disiagakan pasukan untuk mengantisipasi pengibaran bendera Bintang Kejora oleh kelompok Organisasi Papua Merdeka di hari ulang tahun kelompok tersebut hari ini. Pada siang hari sepasukan tentara melakukan patroli.

Ketika melintas di wilayah Sawiyatami, tiba-tiba pasukan ditembaki orang tak dikenal. Namun tembakan hanya mengenai kaca dan atap mobil. Rupanya tembakan orang tak dikenal itu justru mengenai Yohannes, kepala desa setempat yang sedang berada di lokasi. Yohannes terkena tembakan di bagian kepala dan perut. Yohannes tewas di tempat.

Saat itupun terjadi tembak menembak antara pasukan TNI dan pelaku penembakan. Pasukan TNI berhasil memukul mundur dan mengejar kelompom penembak tersebut. Kelompok itu lari ke arah perbatasan Indonesia - Papua Nugini. Pasukan TNI pun menghentikan pengejaran. Saat ini dipastikan situasi sudah kondusif.

Pangdam menduga penembakan itu dilakukan kelompok OPM pimpinan Lambert Pekikir yang biasa beroperasi di wilayah perbatasan Papua Nugini - Kota Jayapura. Bahkan, menurut Pangdam, OPM pimpinan Lambert Pekikir ini pun sebelumnya mengimbau masyarakat perbatasan untuk mengibarkan bendera Bintang Kejora. Untungnya, kata Pangdam, masyarakat tidak terhasut. Meski demikian diakui ada pengibaran bendera OPM itu di beberapa titik, termasuk di wilayah Dok 4.(DSY)

Unordered List

Blog Archive

Blogger news

Blogger templates

Content left

About

Follow Us

Blogroll

Labels

Media And Lengendaris West Papua

About Me

My Photo
Voice Of Baptist Papua
Papua, Papua barat/Indonesia, Indonesia
Persekutuan Gereja-Gereja Baptis Papua tidak akan pernah memilih diam ketika umat ditintas dan akan terus bersuara sampai keadilan benar-benar terjadi di tanah papua
View my complete profile

Followers

West Papua Media Alerts

Free West Papua News

Random Post

Conflik West Papua

Conflik West Papua
Political conflict in Indonesia, Indonesia failed to fulfill the mandate of democracy and reform, the People of Papua became targets and victims of human rights violations

Legendary Papuan tribe inhabiting the Pacific

Random Post

Featured Post 7

Your Comments

Featured Post 8

Popular Posts

Recent Posts

Turius Wenda - Find me on Bloggers.com

Text Widget