Membaca karakter seseorang memang sulit untuk ditebak. Apalagi jika kita baru saja mengenalnya. Seringkali kita
"terkecoh" oleh penampilan luar semata. Pada umumnya, orang beranggapan
bahwa seseorang dengan penampilan oke atau memiliki status "tinggi",
misal dari segi pendidikan, sosial, sudah pasti orang tersebut termasuk
jenis manusia "perfect" dimata kita. Namun benarkah hal demikian di
atas?. Jika orang bertanya pada
saya, maka saya katakan,"tidak?!." Mengapa? Sebab dalam kenyataan,
memang banyak orang yang "terkecoh" oleh penampilan di luarnya saja.
Namun, bila kita jeli mencermati lewat perilaku, kebiasaan, dan bahasa
tubuh, serta tata cara yang dilakukan seseorang, maka kita dapat
menemukan "karakter" yang sesungguhnya. Hal itu pun, juga butuh waktu
untuk "menyimaknya".
Membaca, dan melihat karakter seseorang
memerlukan analisa "logika" bukan hanya berdasarkan penilaian "pribadi"
atas "pribadi". Maksudnya adalah ketika kita menilai seseorang harus
dilandasi "bukti" konkret. Jangan mengikuti "perasaan" dan analisa
"pribadi".
Mari kita "cermati" ketika anda bertemu dengan
seorang kawan. Apa dan bagaimana kebiasaan yang dilakukannya saat
bertemu dengan anda, teman dekat, sahabat, relasi, bahkan orang yang
baru dikenalnya. Bila ia senantiasa tersenyum, menyambut dengan ramah,
membuat suasana menjadi segar, dimana pun ia berjumpa dengan teman,
maka ia adalah tipe atau karakter orang yang "bersahabat". Dan hal ini,
tidak dapat "dibuat-buat" .
Perhatikan juga, saat anda
berkunjung ke rumahnya, bagaimana cara ia menyambut anda?. Apakah sama
dengan saat ia di depan umum (bersama-sama teman lain). Jika tidak ada
perbedaan, maka begitulah karakter yang sesungguhnya.
Pernahkah
anda melihat kebiasaan/tingkah laku teman anda? Misal, teman anda
senang meletakkan barang-barangnya dengan sesuka hati (melempar
sepatu/tidak meletakkan pada tempatnya, meminjam barang dan
mengembalikan tidak tepat waktu, meletakkan apapun juga semau gue,
tidak menghargai milik orang lain, dan sebagainya). Karakter tersebut
merupakan tipe orang yang tidak memiliki rasa tanggung jawab. Biasanya
ia pun tidak dapat menghargai hak orang lain, egois dan tidak dapat
memegang janji
Kebalikannya adalah teman yang berhati-hati
dalam bersikap, disetiap kata-katanya tidak asal berbicara, menjunjung
nilai pertemanan dan persahabatan. Hal ini dapat kita cermati lewat
perilakunya, misal tidak mau merepotkan dan menyulitkan teman bahkan
sering memberi motivasi bagi teman yang membutuh kannya. Pada umumnya
tipe seperti ini, orangnya cekatan, rajin, tidak meletakkan barang
pribadi/milik orang lain dengan sembarangan/teratur.
Bila kita
dapat menangkap kebiasaan yang dilakukan oleh seseorang dengan cermat,
maka "karakter" itu pun dapat terbaca. Sehingga kita tidak mudah
"terkecoh" oleh "penampilan" semata.
Penulis Adalah: Mahasiswa dan Pemuda aktif Gereja baptis Yame Heran Expo Waena
Persekutuan Gereja-Gereja Baptis Papua tidak akan pernah memilih diam ketika umat ditintas dan akan terus bersuara sampai keadilan benar-benar terjadi di tanah papua
Political conflict in Indonesia, Indonesia failed to fulfill the mandate of democracy and reform, the People of Papua became targets and victims of human rights violations
0 comments:
Post a Comment