Sejak awal kami berikrar bersama massa rakyat kami, rakyat bangsa West
Papua bahwa perjuangan kami adalah perjuangan yang damai. Kami manusia
bertabat yang sangat memahami arti kemanusiaan, keadilan, dan demokrasi.
Kami sangat yakin bahwa perjuangan damai adalah satu-satunya metode
dalam perjuangan kami menuntut hak kami sebagai suatu bangsa yang layak
merdeka diatas tanah kami.
Kami sangat meyakini politik
kolonialisme Indonesia diatas tanah kami, bahwa Indonesia dengan
kekuatan hukum terus menghukum aktivis KNPB tanpa keadilan; Indonesia
dengan kekuatan TNI/Polri terus menangkap, mengintimidasi, meneror dan
membunuh aktivis West Papua guna mendegradasi gerakan perjuangan damai
yang dilakukan oleh KNPB. Juga,
kami sangat yakin bahwa media cetak maupun elektronik dipakai oleh
Indonesia sebagai alat propaganda penguasa agar mampu mempolarisasi
opini nasional Indonesia maupun internasional dengan membuat
berita-berita palsu untuk memperburuk citra gerakan damai yang kami
lakukan di West Papua.
Oleh karenanya, bersama rakyat kami,
bersama leluhur kami, bersama tulang-belulang yang bertebaran diatas
tanah surga, bersama cucuran darah dan air mata rakyat pemilik negeri,
dan bersama Allah moyang kami bangsa Papua, demi pembebasan untuk
perdamaian dunia, kami katakan dengan tegas bahwa kami tidak akan mundur
satu langkah pun dari garis perlawanan, walau hilang patriot kami,
tidak akan mampu engkau goyah garda revolusi kami, sebab hanya ada satu
kata “LAWAN” dalam setiap darah yang mengalir di tubuh kami.
Persekutuan Gereja-Gereja Baptis Papua tidak akan pernah memilih diam ketika umat ditintas dan akan terus bersuara sampai keadilan benar-benar terjadi di tanah papua
Political conflict in Indonesia, Indonesia failed to fulfill the mandate of democracy and reform, the People of Papua became targets and victims of human rights violations
0 comments:
Post a Comment